Lihat Cepat

Senin, 05 Oktober 2020

Pertemuan 12 Kelas XII IPS/MIPA, Selasa-6 Oktober 2020 : Teknik Pewarnaan dalam Melukis

Pewarnaan merupakan tahapan ke -2 dalam melukis setelah membuat sketsa. Sebenarnya tidak ada aturan bagku dalam pewarnaan, namun ada teknik-teknik yang sebaiknya kita pelajari terutama bagi kalian yang masih dalam taraf belajar melukis.

Sebelumnya kita akan mengelompokkan media pewarna menurut bentuknya. Jika dilihat dari bentuknya, media pewarna ada tiga macam yaitu: 1) padat, 2) pasta, dan 3) cair. Contoh media padat misalnya pensil warna, crayon/pastel, cat air, konte, dll. Contoh media berbentuk pasta antara lain cat minyak, cat poster, acrylic, cat air. Sedang contoh media cair diantaranya tinta, cat air (ecoline)

Penting diingat bahwa setiap media pewarna memiliki karakter yang berbeda-beda, dan tinkat kesulitan yang berbeda pula. Secara umum, media kering/padat lebih mudah dalam penggunaannya, namun untuk membuat gradasi/campuran warna terdapat tantangan tersendiri. Untuk pewarna berbentuk pasta relatif mudah dalam membuat gradasi maupun campuran, namun butuh kejelian dalam mengatur perbandingan campuran agar diperoleh warna yang diinginkan. Adapun media cair tingkat kesulitannya adalah perlu kesabaran dalam melukis karena cat butuh waktu untuk mengering.

Berikut ini sifat-sifat cat yang perlu dipahami.

1. Cat Poster/Cat Minyak/Acrylic. Ketiga macam cat ini memiliki sifat atau karakter yang sama yaitu : 1) opaque atau menutup. Artinya, setiap warna dapat saling menutup sehingga kita tidak perlu khawatir jika terjadi kesalahan warna. Warna yang salah dapat ditutup dengan warna lain secara sempurna. 2) Ketajaan warna ditentukan dengan kadar campuran warna putih. Jika kalian ingin membuat gradasi, maka kalian harus mengatur perbandingan warna yang dibuat gradasi dengan warna putih. Semakin banyak campuran putihnya, maka semakin terang warna yang kita buat. 3) Cepat kering (kecuali Cat Minyak). Mengingat cat jenis ini mudah kering, maka pembuatan gradasi dilakukan saat pewarna belum kering.

Jika kita melukis dengan media Cat Poster/Cat Minyak/Acrylic, maka menggunakan kertas yang tebal lebih baik. Kertas/bidang gambar yang digunakan juga tidak harus berwarna putih, sehingga kita memiliki banyak peluang dalam berkreasi.

2. Cat Air (Aquarel). Cat air merupakan bahan pewarna yang murah namun dapat memunculkan efek artistik yang tinggi. Secara teknis, penggunaan cat air yang benar adalah dengan diencerkan terlebih dahulu. Dengan kata lain, menggunakan cat air tanpa diencerkan sebanarnya tidak termasuk dalam teknik melukis dengan cat air. Ada dua teknik penggunaan cat air. Kedua teknik ini bagus semua dan memiliki efek artistik yang berbeda. Pertama adalah teknik basah (wet on wet), yaitu teknik melukis dimana bidang gambar/kertas yang akan dilukis-setelah dibuat sketsa- dibasahi dengan sir terlebih dahulu. Caranya, bisa saja kita menggunakan kuas besar atau semprotan/sprayer. Setelah air di atas kertas meresap ke dalam kertas, barulah kita torehkan pewarna. Tentu saja warna yang kita torehkan akan mengembang (mblobor) sebagai efek kapilaritas/serap. Nah, bloborannya itulah yang menimbulkan efek artistik pada karya. Warna-warna yang saling bercampur secara alamiah, akan menimbulkan warna baru yang sulit untuk ditiru.

Berikut ini contoh karya dengan teknik basah


Teknik kering yaitu teknik melukis dengan cat air dimana kertas dalam keadaan kering. Prosesnya, setelah sketsa selesai, maka kita encerkan cat air baik untuk warna tunggal atau beberapa warna campuran. Namanya saja diencerkan, jadi perbandingan antara air dan catnya lebih banyak airnya ya. Setelah kita mendapatkan warna sesuai apa yang kita inginkan, lalu kita sapukan dengan hati-hati pada bidang gambar sesuai dengan sketsa yang telah dibuat. Apabila menghendaki gradasi warna, tidak perlu mencampur dengan warna putih, cukup mengatur banyak sedikitnya pemolesan cat ke bidang gambar.


Yang perlu kalian ingat adalah dalam melukis dengan cat air, maka gunakan kuas cat air, yaitu kuas yang ujungnya runcing, dan rambutnya lembut. Gunakanlah pallet atau tempat mencampur cat. Gunakan kertas/bidang gambar yang berwarna putih. Siapkan tisue/atau kain untuk mengeringkan kuas yang habis dicuci dengan air. Posisi kertas/bidang gambar saat melukis adalah mendatar/miring dengan sudut kecil. Lalu pilihlah kertas yang bertekstur dan mudah menyerap air.

3. Pastel/Crayon
Pastel atau crayon termasuk dalam bahan pewarna kering. Media ini biasanya paling diminati oleh anak-anak dan remaja, dan kurang populer di kalangan dewasa/orang tua. Sebagai media kering tentu saja mudah dalam penggunaannya. Kita tinggal pilih warna, lalu torehkan di bidang gambar sesuai dengan sketsa yang ada. Untuk membuat gradasi warna,  dapat dilakukan dengan menabrakkan dua atau beberapa warna sekaligus. Warna yang saling tumpang tindih akan menghasilkan warna baru yang tampak seperti campuran. Untuk menghaluskan gradasi, bisa juga kita sapukan tisue di antara beberapa warna yang berdekatan.
Pewarna pastel atau crayon sangat tepat digunakan pada bidang gambar yang bertekstur/kasar dan tidak berwarna putih. Misalnya : karton. Sedangkan jika kita menggunakan kertas putih, maka harus teliti agar warna putih kertas tidak mencolok dan mengganggu obyek lukisan.



Untuk jenis/merk tertentu pastel dapat difungsikan sebagaimana cat minyak. Caranya, pada saat pewarna telah ditorehkan di kertas, bubuhkan sedikit minyak cat lalu poleskan pastel di atasnya. 


Tidak ada komentar: