Lihat Cepat
Senin, 07 September 2020
Senin, 31 Agustus 2020
PERTEMUAN KE-7 SENI BUDAYA KELAS XII, SELASA 1 SEPT 2020: MENGENAL TEKNIK MONOKROM DALAM SENI LUKIS
Monokrom berasal dari bahasa Yunani 'monocromos' yang artinya warna tunggal. Dengan kata lain, karya lukisan monokrom adalah lukisan yang dibuat hanya menggunakan satu warna saja. Dimensi benda dicapai dengan membuat gelap terang memanfaatkan bidang gambar yang biasanya berwarna putih. Meski pada awalnya hanya terbatas warna hitam, namun dalam perkembangannya warna yang digunakan dalam karya monokrom bisa bervariasi menurut selera dan kreatifitas senimannya.
Penting diingat dan dibedakan adalah antara menggambar (bentuk, model) dengan pensil dan melukis dengan teknik monokrom. Dalam menggambar, maka ekspresi kita terbatasi oleh obyek yang digambar. Sedangkan dalam melukis, kebebasan berekspresi merupakan target akhir dalam berkarya. Obyek hanya berfungsi sebagai stimulus/perangsang untuk munculnya ide-ide dalam melukis.
Membuat karya monokrom bisa dibilang susah-susah mudah. Kesulitan dari teknik monokrom adalah bagaimana mengungkapkan perbedaan warna dari obyek yang dilukis hanya dengan menggunakan satu warna saja. Tentunya ini berbeda jika kita melukis dengan teknik polychromatic atau banyak warna. Kita cukup memilih warna cat sesuai warna obyeknya. Sebagai contoh, kalau kita melukis pemandangan hutan, kita dengan mudah memvisualisasikan antara pohon, daun, rumput, langit, dan sebagainya. Tetapi jika kita menggunakan satu warna, maka perlu teknik-teknik khusus agar visual dari karya kita bisa menunjukkan perbedaan antara obyek satu dengan lainnya.
Secara teknik, perbedaan warna dalam melukis monokrom dilakukan dengan memperhatikan intensitas warna. Untuk warna-warna dengan intensitas tinggi seperti hitam, merah, biru maka kita gunakan warna yang paling gelap/tebal. Untuk warna dengan intensitas yang sedang seperti orange, hijau, ungu kita gunakan tingkat ketajaman yang sedang (lebih encer), dan untuk warna dengan intensitas rendah/warna cerah kita gunakan warna dengan ketajaman yang rendah/sangat encer. Jadi, cara membedakan satu warna dengan warna lain adalah dengan mengatur tingkat kekentalan cat/tebal tipisnya arsiran.
Demikian juga jika kita ingin menunjukkan gelap terang sebuah obyek, maka kita cukup mengatur kekentalan bahan pewarna. Bahkan untuk menunjukkan bagian yang paling terang, kadang-kadang kita tidak perlu menorehkan bahan pewarna dan cukup memanfaatkan bidang gambar (yang berwarna putih).
Berkarya dengan teknik monokrom bisa dilakukan dengan media yang beragam. Bahan pewarna yang kita gunakan tidak terbatas pada cat, tinta, pensil, spidol atau bahan-bahan lukis mainstream. Banyak seniman yang kemudian menggunakan media-media inkonvensional dalam membuat karya monokrom, diantaranya menggunakan : larutan kopi, air teh, atau menggunakan pewarna alam seperi secang, daun suji, kunyit, dll.
Gambar di atas adalah salah satu contoh karya dengan teknik monokrom menggunakan larutan kopi.
Untuk lebih detil tentang berkarya monokrom, kalian bisa membuka link di bawah ini
Setelah membaca seluruh materi di atas, silakan menuliskan komentar di bawah ini, baik berupa pertanyaan maupun apresiasi. Jangan lupa tuliskan nama dan kelas ya.
Dalam seminggu ini silakan merencanakan karya monokrom apa yang akan kalian buat, baik obyek maupun media yang digunakan. Minggu depan kita akan bersama-sama membuat karya dengan teknik monokrom.
Senin, 24 Agustus 2020
MATERI PERTEMUAN KE-6, SELASA 25 AGUSTUS 2020 : REVIEW TUGAS 5
Setelah melihat membaca review karya, kalian boleh berkarya lagi (itu malah yg diaharapkan) yang lebih bagus dari yang sudah dikirim. Kita lihat progresnya, dan pastinya karya terbaik nanti yang nilainya akan kita tuliskan.
Jika ada pertanyaan silakan menulis di kotak komentar, biar jawaban juga bisa dibaca oleh siswa lain.
Tetap semangat belajar dari rumah. Rumahku Sekolahku...salam sehat bebas korona.
Selasa, 11 Agustus 2020
MATERI PERTEMUAN 4 KELAS X MIPA/IPS HARI RABU, 12 AGUSTUS 2020 : MEMBUAT KOMPOSISI
Senin, 10 Agustus 2020
Materi Pertemuan 4 kelas XII MIPA/IPS : Menggambar "SKETSA"
Pernah dengar istilah “sketsa”? Sketsa atau sketch dapat dimaknai sebagai gambar atau lukisan yang masih kasar atau belum selesai untuk mengawali sebuah penggarapan karya lukis, arsitektur, animasi, dan lainnya. Pendapat lain mengatakan arti sketsa adalah suatu gambar pendahuluan atau pra rancang yang masih kasar, ringan, dan sifatnya sementara yang digunakan sebagai dasar dalam membuat karya seni visual/rupa baik itu lukisan, patung, atau karya seni kriya.
Secara etimologis, kata “sketsa” diadaptasi dari bahasa Inggris “sketch” yang awalnya berasal dari bahasa Yunani “shedios estempore“, dimana artinya adalah “sebuah gagasan tanpa persiapan”.
Secara umum, sketsa dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu;
1. Sketsa sebagai Seni Rupa Murni; yaitu sketsa yang dibuat memang hanya untuk dinikmati keindahannya. Dengan kata lain, sketsa itu berdiri sendiri dan tidak dituntut untuk dilanjutkan sebagai karya apapun(lukis, kriya, patung, dll). Ia bisa dinimati sebagai sebuah karya sejajar dengan lukisan atau patung. Jadi, kalau kalian misalnya membuat sketsa, kemudian diberi pigura dan digunakan sebagai hiasan itu berarti sketsa berfungsi sebagai seni rupa murni.
Contoh sketsa sebagai sebuah karya seni rupa yang berdiri sendiri.
2. Sketsa sebagai Seni Rupa Terapan; yaitu sketsa yang dibuat sebagai sebuah rancangan awal dari karya seni (rupa) yang lebih kompleks. Sketsa dalam konsep ini berarti harus memperhatikan fungsi dan kegunaannya, sekaligus memperhatikan keindahannya. Sketsa sebagai sebuah karya terapan menuntut tindak lanjut. Dalam istilah lain sketsa seperti ini disebut sebagai rancangan karya atau desain.
Contoh sketsa sebagai sebuah rancangan karya :
“Sketsa” Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu sketsa, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Oesman Effendi
Sketsa adalah suatu perpaduan dari proses melihat, merasakan, menghayati, berpikir, ekspresi, empati, serta bersikap. Dengan begitu, sketsa melibatkan kedalaman jiwa dan kepekaan dari suatu intuisi seseorang terhadap suatu objek yang akan direkam.
2. But Muchtar
Sketsa adalah suatu ungkapan yang paling esensial dalam seni dan berfungsi sebagai media dalam proses kreativitas dan sekaligus sebuah karya.
3. Eko Agus Prawoto
Sketsa adalah sebuah desain awal atau planing ketika akan menciptakan sebuah lukisan. Sketsa merupakan gambar sementara di atas kertas atau kanvas yang digunakan sebagai awal untuk membuat lukisan asli yang aktual.
4. H. W. Flower
Menurut H. W. Flower, sketsa adalah sebuah gambaran atau lukisan pendahuluan yang masih kasar, ringan, yang dibuat tanpa persiapan apapun.
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, pengertian sketsa adalah lukisan yang cepat (hanya garis-garis besarnya); gambar sebuah rancangan, rengrengan, denah, bagan; pelukisan dengan kata-kata yang terkait sesuatu hal berupa sebuah garis besar, tulisan singkat, dan ikhtisar ringkas.
Fungsi dan Tujuan Sketsa
Dalam pembuatan suatu sketsa tentu ada fungsi dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan tujuan dibuatnya sketsa:
1. Fungsi Sketsa
· Sebagai gambar awal untuk meminimalisir kesalahan dalam membuat gambar atau lukisan.
· Sebagai gambaran awal tentang suatu tema yang akan dibuat lukisan atau gambar.
· Membantu pengamatan seorang seniman dalam memulai karyanya.
· Membantu meningkatkan kemampuan seniman dalam mengkoordinasikan hasil pengamatan dan keterampilan tangan.
2. Tujuan Sketsa
· Untuk merekam inspirasi atau sesuatu yang dilihat oleh seorang seniman secara cepat
· Untuk merekam dan mengembangkan suatu gagasan yang akan digunakan.
· Untuk memberikan gambaran citra, gagasan, atau prinsip secara singkat.
Jenis-Jenis Sketsa
Sketsa dapat dibuat dengan berbagai cara sesuai dengan keperluannya. Mengacu pada definisinya, adapun beberapa jenis sketsa adalah sebagai berikut:
· Sketsa Gambar Garis Besar; yaitu sketsa yang dibuat dalam bentuk gambar garis-garis sederhana tanpa rincian dan belum selesai.
· Sketsa Cepat; yaitu sketsa yang dibuat dengan menggunakan beberapa garis besar saja untuk memperlihatkan citra pada sketsa yang telah selesai.
· Studi Sketsa; yaitu sketsa yang dibuat dalam bentuk coretan-coretan cepat dan kurang terperinci, dimana tujuannya untuk memberikan gambaran umum lukisan.
Unsur-Unsur Sketsa
Dalam pembuatan sketsa terdapat beberapa unsur yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Adapun unsur-unsur sketsa adalah sebagai berikut:
· Garis; yaitu unsur utama dalam sketsa yang terdiri dari garis vertikal, horizontal, dan melengkung.
· Warna; yaitu kombinasi warna hitam dan putih yang memberikan efek gelap dan terang dari gambar sketsa yang dibuat.
· Bidang; yaitu bagian yang terbentuk dari garis-garis yang dapat disatukan dan dapat menjelaskan bagian kecil dari suatu gambar karena merupakan bagian dari bentuk.
· Bentuk; yaitu gabungan dari beberapa bidang yang dapat membuat suatu sketsa memiliki arti dan dapat dikenali.
· Efek Pencahayaan; yaitu efek yang diberikan pada sketsa sehingga gambar yang dihasilkan terlihat tegas dan jelas.
Teknik Membuat Sketsa dan Contoh Sketsa
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam membuat sebuah sketsa. Berikut ini adalah teknik membuat sketsa dan contoh sketsa yang dihasilkan;
1. Teknik Arsir; yaitu teknik membuat sketsa dengan membuat arsiran garis-garis murni saja. Teknik arsir dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu; arsir sejajar, arsir silang, dan kombinasi keduanya.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik arsir;
2. Teknik Dussel; yaitu teknik membuat sketsa yang mirip seperti teknik arsir, namun garis-garisnya dibuat lebih halus dengan cara digosok sehingga terlihat gradasi warna yang halus.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik dussel;
3. Teknik Perspektif; yaitu teknik membuat sketsa dengan membuat gambar yang dapat mengomunikasikan objek tertentu sebagaimana yang terlihat oleh mata melalui sudut pandang tertentu.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik perspektif;
4. Teknik Blok; yaitu teknik membuat sketsa dengan cara menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk umum/ global saja.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik blok;
5. Teknik Linear; yaitu teknik membuat sketsa dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik itu garis lurus maupun melengkung.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik linear;
6. Teknik Pointilis; yaitu teknik membuat sketsa dengan menggabungkan titik-titik menjadi suatu bentuk dan menghasilkan efek gelap-terang pada suatu objek.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik pointilis;
7. Teknik Aquarel; yaitu teknik membuat sketsa dengan menggunakan sapuan warna tipis cat air sehingga menghasilkan gambar transparan.
Aspek yang harus diperhatikan dalam membuat sketsa
1. Anatomi, yaitu susunan atau bagian-bagian yang membentuk obyek. Anatomi biasanya berhubungan dengan hal-hal yang bersifat spesifik dari obyek itu, sehingga obyek mudah dikenali. Contohnya: anatomi gelas dengan cangkir pasti beda. Cangkir memiliki pegangan, sedangkan gelas tidak/ Anatomi harimau pastinya beda dengan anatomi kucing.
2. Proporsi, yaitu perbandingan antara unsur-unsur yang membentuk obyek. Misalnya kita harus cernat perbandingan antara handle cangkir dengan diameter cangkir. Saat membuat sketsa gajah, maka kita harus cermat dalam membuat perbandingan ukuran ekor dengan belalainya.
3. Komposisi, yaitu tata letak antara obyek satu dengan obyek lainnya. Sedapat mungkin semua obyek dapat dilihat oleh pengamat. Maka biasanya diambil teknik obyek yang tinggi atau besar diletakkan di belakang obyek2 lain yang lebih kecil.pendek.
4. Fokus, yaitu titik pusat perhatian dari obyek-obyek yang dibuat sketsa. Tidak perlu semua obyek dibuat detil. Apalagi sampai latar belakang mendominasi karya.
TUGAS SISWA :
Buatlah 3 buah karya sketsa sebagai karya seni rupa murni dengan tema
"Perkakas Dapur". Dengan ketentuan :
1. Ukuran karya A4
2. Tanpa garis tepi
3. Di sudut kanan atas ditulis nama, kelas, dan nomor absen, serta tanggal pembuatan karya
4. Teknik hitam putih dengan spidol atau bulpen
5. Masing-masing karya memuat 2-3 obyek yang berbeda.
Jika ada pertanyaan silakan tuliskan dalam komentar.
Salam sehat bebas Covid-19. Stay@home dan jaga imunitas
Contoh salah satu tugas (tidak untuk disalin)
Senin, 03 Agustus 2020
PERTEMUAN 3 KELAS XII MIPA/IPS : ALIRAN-ALIRAN DALAM SENI LUKIS
Aliran-aliran atau mazab
biasanya muncul dalam periode waktu yang panjang dan merupakan bentuk
pengingkaran, penyangkalan, perbaikan, atau bahkan perlawanan terhadap aliran
yang ada sebelumnya atau kondisi yang sedang berkembang di masyarakat/dunia.
Bisa jadi aliran yang
satu merupakan penyempurnaan dari aliran yang ada sebelumnya, contoh dalam
musik ada aliran pop rock. Aliran musik pop-rock merupakan bentuk baru dari
kombinasi musik pop dengan musik rock. Lahirnya aliran pop-rock karena mereka
tidak suka dengan beat-beat musik pop yang cenderung melankolis, namun juga
merasa ‘gerah’ mendengar alunan musik rock dengan beat-beat kencang dan
dentuman bas maupun drum yang menggetarkan jantung.
Dalam seni lukis ada
aliran Dadaisme, sebagai bentuk protes atau perlawan terhadap perilaku manusia
pada masa Perang Dunia II, dimana manusia dikenal sebagai makhluk yang paling
beradab namun senyatanya melakukan tindakan-tindakan tidak beradab melalui
perang.
Harus dicatat bahwa,
tidak ada yang bisa mengklaim bahwa aliran ini lebih baik dari aliran itu,
aliran A lebih hebat dibanding aliran B, sebab semua aliran itu muncul sebagai
bentuk ekpresi dan respon situasi lingkungan.
Nah, pada pembelajaran
kali ini pun kita akan mempelajari aliran-aliran seni lukis, bukan untuk
menjustifikasi/menghakimi aliran mana yang terbaik dan aliran mana yang buruk.
Semua aliran yang ada dalam seni lukis merupakan proses perjalanan sebuah karya
seni lukis di tingkat dunia.
Adapun poin penting/tugas
yang harus kalian dapatkan dari materi kita hari ini adalah:
1.
Mengenal definisi,
ciri-ciri, tokoh, dan contoh karya lukis dari sedikitnya 5 aliran seni lukis. Boleh
disajikan dalam bentuk narasi/paragraf, boleh dalam bentuk tabel.
2.
Dari 5 aliran seni lukis
yang kalian tuliskan, aliran manakah yang paling menarik bagi kalian, sebutkan
sedikitnya 3 alasan mengapa kalian menyukai aliran tersebut.
Tugas dibuat di buku
tulis, lalu difoto dan dikirim melalui google classromm
Kamis, 30 Juli 2020
SUATU MALAM DI MUZDALIFAH
Jelang maghrib kami beranjak
meninggalkan Arafah. Bukan iring-iringan yang pertama, namun tergolong awal.
Matahari masih terlihat penuh meski mulai tergelincir di ufuk barat. Jalanan
belum padat. Bus terus merangkak dengan kecepatan standar menuju Muzdalifah.
Jika perjalanan lancar, sekitar Maghrib kami sampai di sana.
Benar saja, saat bus berhenti,
kami melihat hamparan gurun nan luas, sayup-sayup terdengan kumandang adzan
maghrib. Inilah Muzdalifah, guman saya dengan penuh kekaguman. Padang yang luas
seolah tak berbatas. Ribuan lampu menyala di sana-sini. Kami harus bermalam di
sini. Beratapkan langit, beralaskan permukaan bumi. Ya, kami harus berkemah
tanpa tenda di sini.
Begitu bus berhenti, kami
bergegas mencari tempat yang nyaman. Beberapa lokasi ada yang dihamparkan
karpet, lebih banyak lagi lainnya cuma beralaskan aspal. Kami memilih lokasi
yang dekat dengan jalan raya arah menuju Mina. Harapannya, ketika esok dini
hari kami harus menuju Mina aksesnya lebih mudah.
Setelah menjalankan shalat
maghrib dan isya, selanjutnya kami harus mengumpulkan batu kerikil. Suasana
saat itu sungguh-sungguh mengesankan. Jutaan orang dari berbagai belahan dunia
berkumpul. Tidur dalam satu area, memandangi langit yang sama diantara lantunan
doa. Syahdu sekali rasanya.
Ketua rombongan dan ketua regu
berkali-kali mengingatkan agar kami segera istirahat karena harus bangun dini
hari untuk menuju Mina. Kami mengatur waktu dan hemat tenaga. Sekitar pukul
sembilan waktu Arab Saudi kami berusaha segera tidur. Diantara jama’ah yang
terus berdatangan kami berusaha untuk benar-benar tidur.
Senyatanya, tidur sambil
memandangi langit dengan jutaan bintang tidaklah mudah. Tiba-tiba saja segera
berseliweran berbagai rasa. Timbul rasa teramat kecil diantara makhluk ciptaan
Allah. Muncul rasa betapapun besar kekuasaan kita di dunia, di tempat ini harus
rela tidur beralaskan aspal atau bahkan tanah. Tiba-tiba kami merasa apa yang
kami miliki di dunia, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan kekayaan dan
kekuasaan Allah. Lalu kami kemudian merasa bahwa selama ini demikian angkuh dan
sombong dalam menjalani kehidupan, karena berperan seolah sebagai sosok yang
paling hebat.
Tiba-tiba kami terjerembab dalam
kesadaran bahwa nikmat dan karinia Allah demikian besar. Ia tak pernah
menghukum makhluknya sekalipun ia lalai. Ia selalu menyediakan ampunan ketika
makhluknya melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Dalam kesadaran itu, tiba-tiba
tak terasa air mata meleleh membasahi pipi.
Malam ini…di Muzdalifah, jauh
berbeda dengan malam-malam tahun-tahun sebelumnya. Allah menguji ummatnya
dengan Covid-19. Allah menunjukkan kekuasaan-Nya kepada ummat manusia bukan
dengan bencana dahsyat seperti tsunami, gempa atau badai. Ia justru menunjukkan
kebersaran-Nya dengan menciptakan mahkluk yang amat kecil yang tak terlihat
namun dampaknya terasa nyata bagi ummat seluruh dunia. Pandemi Korona
(Covid-19) menyebabkan ibadah haji dibatasi. Jama’ah calon haji dari Indonesia
dan banyak negara lainnya ditunda pelaksanaan. Muzdalifah yang biasanya pada
malam seperti saat ini penuh sesak dengan jutaan manusia, kini lengang.