Lihat Cepat

Senin, 10 Agustus 2020

Materi Pertemuan 4 kelas XII MIPA/IPS : Menggambar "SKETSA"


Pernah dengar istilah “sketsa”? Sketsa atau sketch  dapat dimaknai sebagai gambar atau lukisan yang masih kasar atau belum selesai untuk mengawali sebuah penggarapan karya lukis, arsitektur, animasi, dan lainnya. Pendapat lain mengatakan arti sketsa adalah suatu gambar pendahuluan atau pra rancang yang masih kasar, ringan, dan sifatnya sementara yang digunakan sebagai dasar dalam membuat karya seni visual/rupa baik itu lukisan, patung, atau karya seni kriya.

Secara etimologis, kata “sketsa” diadaptasi dari bahasa Inggris “sketch” yang awalnya berasal dari bahasa Yunani “shedios estempore“, dimana artinya adalah “sebuah gagasan tanpa persiapan”.

Secara umum, sketsa dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu;

1.    Sketsa sebagai Seni Rupa Murni; yaitu sketsa yang dibuat memang hanya untuk dinikmati keindahannya. Dengan kata lain, sketsa itu berdiri sendiri dan tidak dituntut untuk dilanjutkan sebagai karya apapun(lukis, kriya, patung, dll). Ia bisa dinimati sebagai sebuah karya sejajar dengan lukisan atau patung. Jadi, kalau kalian misalnya membuat sketsa, kemudian diberi pigura dan digunakan sebagai hiasan itu berarti sketsa berfungsi sebagai seni rupa murni.

     Contoh sketsa sebagai sebuah karya seni rupa yang berdiri sendiri.


2.    Sketsa sebagai Seni Rupa Terapan; yaitu sketsa yang dibuat sebagai sebuah rancangan awal dari karya seni (rupa) yang lebih kompleks. Sketsa dalam konsep ini berarti harus memperhatikan fungsi dan kegunaannya, sekaligus memperhatikan keindahannya. Sketsa sebagai sebuah karya terapan menuntut tindak lanjut. Dalam istilah lain sketsa seperti ini disebut sebagai rancangan karya atau desain.

      Contoh sketsa sebagai sebuah rancangan karya :



 

“Sketsa” Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu sketsa, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Oesman Effendi

Sketsa adalah suatu perpaduan dari proses melihat, merasakan, menghayati, berpikir, ekspresi, empati, serta bersikap. Dengan begitu, sketsa melibatkan kedalaman jiwa dan kepekaan dari suatu intuisi seseorang terhadap suatu objek yang akan direkam.

2. But Muchtar

Sketsa adalah suatu ungkapan yang paling esensial dalam seni dan berfungsi sebagai media dalam proses kreativitas dan sekaligus sebuah karya.

3. Eko Agus Prawoto

Sketsa adalah sebuah desain awal atau planing ketika akan menciptakan sebuah lukisan. Sketsa merupakan gambar sementara di atas kertas atau kanvas yang digunakan sebagai awal untuk membuat lukisan asli yang aktual.

4. H. W. Flower

Menurut H. W. Flower, sketsa adalah sebuah gambaran atau lukisan pendahuluan yang masih kasar, ringan, yang dibuat tanpa persiapan apapun.

5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, pengertian sketsa adalah lukisan yang cepat (hanya garis-garis besarnya); gambar sebuah rancangan, rengrengan, denah, bagan; pelukisan dengan kata-kata yang terkait sesuatu hal berupa sebuah garis besar, tulisan singkat, dan ikhtisar ringkas.

Fungsi dan Tujuan Sketsa

Dalam pembuatan suatu sketsa tentu ada fungsi dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan tujuan dibuatnya sketsa:

1. Fungsi Sketsa

·         Sebagai gambar awal untuk meminimalisir kesalahan dalam membuat gambar atau lukisan.

·         Sebagai gambaran awal tentang suatu tema yang akan dibuat lukisan atau gambar.

·         Membantu pengamatan seorang seniman dalam memulai karyanya.

·         Membantu meningkatkan kemampuan seniman dalam mengkoordinasikan hasil pengamatan dan keterampilan tangan.

2. Tujuan Sketsa

·         Untuk merekam inspirasi atau sesuatu yang dilihat oleh seorang seniman secara cepat

·         Untuk merekam dan mengembangkan suatu gagasan yang akan digunakan.

·         Untuk memberikan gambaran citra, gagasan, atau prinsip secara singkat.

 

Jenis-Jenis Sketsa

Sketsa dapat dibuat dengan berbagai cara sesuai dengan keperluannya. Mengacu pada definisinya, adapun beberapa jenis sketsa adalah sebagai berikut:

·         Sketsa Gambar Garis Besar; yaitu sketsa yang dibuat dalam bentuk gambar garis-garis sederhana tanpa rincian dan belum selesai.

·         Sketsa Cepat; yaitu sketsa yang dibuat dengan menggunakan beberapa garis besar saja untuk memperlihatkan citra pada sketsa yang telah selesai.

·         Studi Sketsa; yaitu sketsa yang dibuat dalam bentuk coretan-coretan cepat dan kurang terperinci, dimana tujuannya untuk memberikan gambaran umum lukisan.

Unsur-Unsur Sketsa

Dalam pembuatan sketsa terdapat beberapa unsur yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Adapun unsur-unsur sketsa adalah sebagai berikut:

·         Garis; yaitu unsur utama dalam sketsa yang terdiri dari garis vertikal, horizontal, dan melengkung.

·         Warna; yaitu kombinasi warna hitam dan putih yang memberikan efek gelap dan terang dari gambar sketsa yang dibuat.

·         Bidang; yaitu bagian yang terbentuk dari garis-garis yang dapat disatukan dan dapat menjelaskan bagian kecil dari suatu gambar karena merupakan bagian dari bentuk.

·         Bentuk; yaitu gabungan dari beberapa bidang yang dapat membuat suatu sketsa memiliki arti dan dapat dikenali.

·         Efek Pencahayaan; yaitu efek yang diberikan pada sketsa sehingga gambar yang dihasilkan terlihat tegas dan jelas.

Teknik Membuat Sketsa dan Contoh Sketsa

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam membuat sebuah sketsa. Berikut ini adalah teknik membuat sketsa dan contoh sketsa yang dihasilkan;

1.    Teknik Arsir; yaitu teknik membuat sketsa dengan membuat arsiran garis-garis murni saja. Teknik arsir dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu; arsir sejajar, arsir silang, dan kombinasi keduanya.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik arsir;

2.    Teknik Dussel; yaitu teknik membuat sketsa yang mirip seperti teknik arsir, namun garis-garisnya dibuat lebih halus dengan cara digosok sehingga terlihat gradasi warna yang halus.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik dussel;

3.    Teknik Perspektif; yaitu teknik membuat sketsa dengan membuat gambar yang dapat mengomunikasikan objek tertentu sebagaimana yang terlihat oleh mata melalui sudut pandang tertentu.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik perspektif;

4.    Teknik Blok; yaitu teknik membuat sketsa dengan cara menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk umum/ global saja.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik blok;

5.    Teknik Linear; yaitu teknik membuat sketsa dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik itu garis lurus maupun melengkung.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik linear;

6.    Teknik Pointilis; yaitu teknik membuat sketsa dengan menggabungkan titik-titik menjadi suatu bentuk dan menghasilkan efek gelap-terang pada suatu objek.Berikut ini contoh sketsa dengan teknik pointilis;


7.    Teknik Aquarel; yaitu teknik membuat sketsa dengan menggunakan sapuan warna tipis cat air sehingga menghasilkan gambar transparan.


Aspek yang harus diperhatikan dalam membuat sketsa


1. Anatomi, yaitu susunan atau bagian-bagian yang membentuk obyek. Anatomi biasanya berhubungan dengan hal-hal yang bersifat spesifik dari obyek itu, sehingga obyek mudah dikenali. Contohnya: anatomi gelas dengan cangkir pasti beda. Cangkir memiliki pegangan, sedangkan gelas tidak/ Anatomi harimau pastinya beda dengan anatomi kucing.

2. Proporsi, yaitu perbandingan antara unsur-unsur yang membentuk obyek. Misalnya kita harus cernat perbandingan antara handle cangkir dengan diameter cangkir. Saat membuat sketsa gajah, maka kita harus cermat dalam membuat perbandingan ukuran ekor dengan belalainya.

3. Komposisi, yaitu tata letak antara obyek satu dengan obyek lainnya. Sedapat mungkin semua obyek dapat dilihat oleh pengamat. Maka biasanya diambil teknik obyek yang tinggi atau besar diletakkan di belakang obyek2 lain yang lebih kecil.pendek.

4. Fokus, yaitu titik pusat perhatian dari obyek-obyek yang dibuat sketsa. Tidak perlu semua obyek dibuat detil. Apalagi sampai latar belakang mendominasi karya.



TUGAS SISWA :

Buatlah 3 buah karya sketsa sebagai karya seni rupa murni dengan tema 

"Perkakas Dapur". Dengan ketentuan :

1. Ukuran karya A4

2. Tanpa garis tepi

3. Di sudut kanan atas ditulis nama, kelas, dan nomor absen, serta tanggal pembuatan karya

4. Teknik hitam putih dengan spidol atau bulpen

5. Masing-masing karya memuat 2-3 obyek yang berbeda.


Jika ada pertanyaan silakan tuliskan dalam komentar.

Salam sehat bebas Covid-19. Stay@home dan jaga imunitas


Contoh salah satu tugas (tidak untuk disalin)


 

Senin, 03 Agustus 2020

PERTEMUAN 3 KELAS XII MIPA/IPS : ALIRAN-ALIRAN DALAM SENI LUKIS


    Aliran/Gaya/Mazab/Genre atau ada banyak istilah lain memiliki makna yang sama/ serupa yaitu menunjuk suatu ciri khas yang melekat pada karya seni, baik seni rupa/lukis, seni musik, film maupun seni tari. Dalam seni musik misal aliran lebih sering disebut dengan genre, misal:pop, rock, blues, jazz, dangdut, dll. Dalam seni kaligrafi arab lebih dikenal dengan istlah mazab, misalnya tzulutsi, diwani, naskhi, dll.

Aliran-aliran atau mazab biasanya muncul dalam periode waktu yang panjang dan merupakan bentuk pengingkaran, penyangkalan, perbaikan, atau bahkan perlawanan terhadap aliran yang ada sebelumnya atau kondisi yang sedang berkembang di masyarakat/dunia. 


Bisa jadi aliran yang satu merupakan penyempurnaan dari aliran yang ada sebelumnya, contoh dalam musik ada aliran pop rock. Aliran musik pop-rock merupakan bentuk baru dari kombinasi musik pop dengan musik rock. Lahirnya aliran pop-rock karena mereka tidak suka dengan beat-beat musik pop yang cenderung melankolis, namun juga merasa ‘gerah’ mendengar alunan musik rock dengan beat-beat kencang dan dentuman bas maupun drum yang menggetarkan jantung.

Dalam seni lukis ada aliran Dadaisme, sebagai bentuk protes atau perlawan terhadap perilaku manusia pada masa Perang Dunia II, dimana manusia dikenal sebagai makhluk yang paling beradab namun senyatanya melakukan tindakan-tindakan tidak beradab melalui perang.

Harus dicatat bahwa, tidak ada yang bisa mengklaim bahwa aliran ini lebih baik dari aliran itu, aliran A lebih hebat dibanding aliran B, sebab semua aliran itu muncul sebagai bentuk ekpresi dan respon situasi lingkungan.

Nah, pada pembelajaran kali ini pun kita akan mempelajari aliran-aliran seni lukis, bukan untuk menjustifikasi/menghakimi aliran mana yang terbaik dan aliran mana yang buruk. Semua aliran yang ada dalam seni lukis merupakan proses perjalanan sebuah karya seni lukis di tingkat dunia.

Adapun poin penting/tugas yang harus kalian dapatkan dari materi kita hari ini adalah:

1.     Mengenal definisi, ciri-ciri, tokoh, dan contoh karya lukis dari sedikitnya 5 aliran seni lukis. Boleh disajikan dalam bentuk narasi/paragraf, boleh dalam bentuk tabel.

2.     Dari 5 aliran seni lukis yang kalian tuliskan, aliran manakah yang paling menarik bagi kalian, sebutkan sedikitnya 3 alasan mengapa kalian menyukai aliran tersebut.

 

Tugas dibuat di buku tulis, lalu difoto dan dikirim melalui google classromm

Untuk menambah khasanah pengetahuan kalian tentang aliran-aliran dalam seni lukis,silakan membuka link di bawah ini.

Kamis, 30 Juli 2020

SUATU MALAM DI MUZDALIFAH


Jelang maghrib kami beranjak meninggalkan Arafah. Bukan iring-iringan yang pertama, namun tergolong awal. Matahari masih terlihat penuh meski mulai tergelincir di ufuk barat. Jalanan belum padat. Bus terus merangkak dengan kecepatan standar menuju Muzdalifah. Jika perjalanan lancar, sekitar Maghrib kami sampai di sana.

Benar saja, saat bus berhenti, kami melihat hamparan gurun nan luas, sayup-sayup terdengan kumandang adzan maghrib. Inilah Muzdalifah, guman saya dengan penuh kekaguman. Padang yang luas seolah tak berbatas. Ribuan lampu menyala di sana-sini. Kami harus bermalam di sini. Beratapkan langit, beralaskan permukaan bumi. Ya, kami harus berkemah tanpa tenda di sini.

Begitu bus berhenti, kami bergegas mencari tempat yang nyaman. Beberapa lokasi ada yang dihamparkan karpet, lebih banyak lagi lainnya cuma beralaskan aspal. Kami memilih lokasi yang dekat dengan jalan raya arah menuju Mina. Harapannya, ketika esok dini hari kami harus menuju Mina aksesnya lebih mudah.


Setelah menjalankan shalat maghrib dan isya, selanjutnya kami harus mengumpulkan batu kerikil. Suasana saat itu sungguh-sungguh mengesankan. Jutaan orang dari berbagai belahan dunia berkumpul. Tidur dalam satu area, memandangi langit yang sama diantara lantunan doa. Syahdu sekali rasanya.

Ketua rombongan dan ketua regu berkali-kali mengingatkan agar kami segera istirahat karena harus bangun dini hari untuk menuju Mina. Kami mengatur waktu dan hemat tenaga. Sekitar pukul sembilan waktu Arab Saudi kami berusaha segera tidur. Diantara jama’ah yang terus berdatangan kami berusaha untuk benar-benar tidur.

Senyatanya, tidur sambil memandangi langit dengan jutaan bintang tidaklah mudah. Tiba-tiba saja segera berseliweran berbagai rasa. Timbul rasa teramat kecil diantara makhluk ciptaan Allah. Muncul rasa betapapun besar kekuasaan kita di dunia, di tempat ini harus rela tidur beralaskan aspal atau bahkan tanah. Tiba-tiba kami merasa apa yang kami miliki di dunia, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan kekayaan dan kekuasaan Allah. Lalu kami kemudian merasa bahwa selama ini demikian angkuh dan sombong dalam menjalani kehidupan, karena berperan seolah sebagai sosok yang paling hebat.

Tiba-tiba kami terjerembab dalam kesadaran bahwa nikmat dan karinia Allah demikian besar. Ia tak pernah menghukum makhluknya sekalipun ia lalai. Ia selalu menyediakan ampunan ketika makhluknya melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Dalam kesadaran itu, tiba-tiba tak terasa air mata meleleh membasahi pipi.

Malam ini…di Muzdalifah, jauh berbeda dengan malam-malam tahun-tahun sebelumnya. Allah menguji ummatnya dengan Covid-19. Allah menunjukkan kekuasaan-Nya kepada ummat manusia bukan dengan bencana dahsyat seperti tsunami, gempa atau badai. Ia justru menunjukkan kebersaran-Nya dengan menciptakan mahkluk yang amat kecil yang tak terlihat namun dampaknya terasa nyata bagi ummat seluruh dunia. Pandemi Korona (Covid-19) menyebabkan ibadah haji dibatasi. Jama’ah calon haji dari Indonesia dan banyak negara lainnya ditunda pelaksanaan. Muzdalifah yang biasanya pada malam seperti saat ini penuh sesak dengan jutaan manusia, kini lengang.

Malam ini di Muzdalifah, hanya ribuan lampu yang terus menghiasi malam menjadikannya sebagai kota yang bermandikan cahaya. Meski demikian, Muzdalifah akan terus menjadi impian setiap umat muslim untuk bisa bermalam di sana. Suatu saat. Juga saya. (Pgm_20)

Senin, 20 Juli 2020

REFLEKSI (PERTEMUAN I : KELAS XII MIPA/IPS)


              Coba deh dihitung, berapa kali dalam sehari kalian ngaca di depan cermin? Tak banyak yang bisa menghitung dengan pasti. Namun pastinya lebih dari sekali-dua kali sesaat setelah bangun tidur. Kenapa kita hampir setiap hari berkaca? Yess..ada banyak alasan. Pertama dan utama adalah ingin memastikan bahwa wajah kita kelihatan fresh saat bertemu dengan orang lain. Kedua, ingin memastikan tak ada sisa makanan atau minuman yang masih nempel di area wajah. Ketiga, memastikan bahwa wajah kita ‘baik-baik’ saja. Nggak ada bagian yang bertambah atau berkurang.
                Aktifitas ‘ngaca’ nampaknya sepele, namun kental dengan nilai filosofi. Pertama, mengaca diri memiliki makna filosofi bahwa kita harus selalu melihat diri kita secara jujur. Biasanya sih, orang senengnya jika mengamati orang lain, terus memberikan justifikasi atau penilaian tentang baik buruk orang lain. Nah, dengan mengaca tentunya mengajak pada diri kita untuk menilai diri sendiri sudah sebaik apa kita menjalani kehidupan. Sudah sebaik apa kita bersikap kepada orang tua kita. Sudah sebaik apa kita memperlakukan bapak ibu guru kita. Sudah sebaik apa kita menjaga amanah teman dan sahabat-sahabat kita. Atau kalau mau lebih religius…sudah sebaik apa kita mengekspresikan rasa syukur atas segala nikmat Allah yang selama ini kita nikmati. Shalat yang baik. Suka berderma dan menolong orang lain. Atau, jangan-jangan selama ini malah lupa bahwa Allah begitu menyayangi kita?!

                Berikutnya, saat kita ngaca di depan cermin pasti kita akan menemukan gambaran diri kita secara berkebalikan (negatif). Tangan kanan kita, di dalam cermin akan menjadi tangan kiri. Telinga kanan akan menjadi telinga kiri, dan seterusnya. Hal ini sejatinya mengingatkan kepada kita agar kita tidak terlalu pede, terlalu yakin, bahwa apa yang baik bagi kita pasti baik juga bagi orang lain. Bisa jadi apa yang kita pikirkan berkebalikan dengan yang dipikirkan orang lain. Maka, penting dalam kehidupan kita untuk mau mendengar pendapat atau pandangan yang mungkin berseberangan dengan pendapat kita. Kemampuan untuk mendengar dan mengapresiasi pendapat yang berseberangan dengan kita merupakan gambaran kedewasaan seseorang.
                Terpenting dari aktifitas ngaca adalah meneladani filososi sang cermin. Cermin akan selalu bersikap jujur. Ia akan menampakkan sosok sesuai aslinya. Tidak ada cermin yang bisa menghasilkan wajah berbeda saat digunakan satu orang dengan orang lainnya. Jika yang bercermin buruk, maka ia akan menunjukkan hal buruk itu pada penggunanya. Jika yang bercermin berwajah ngganteng/cantik, maka ia pun akan menampakkan kecantikan di sana. Ia mewaliki karakter yang jujur dalam segala situasi dan kondisi. Nah, dalam hal ini kadang-kadang kita kalah. Seorang siswa menjadi tidak jujur karena takut nilai ulangan akan buruk. Seseorang rela berbohong karena kebetulan yang melakukan kesalahan sahabat dekatnya, dll.
                Aktifitas ngaca memang tak kan mungkin terhindarkan dalam kesaharian kita. Namun mari kita juga belajar dari filososi ‘bercermin’ alias ngaca ini. Pastikan saat kita berada di depan cermin menyadari bahwa kita sedang diberi kesempatan untuk ber-refleksi diri. Jangan terlalu fokus pada kekurang sempurnaan yang ada dalam diri kita. Tetapi fokuslah, berfikirlah apa-apa yang bisa kita maksimalkan dari diri kita ini. Setiap manusia diciptakan dengan segala kelebihan yang berbeda-beda. Jangan lagi selalu berfikir bahwa saya tidak bisa melakukan ini.., itu…,tapi berfikirlah bahwa jika mereka bisa, saya yakin saya juga bisa. Jikapun akhirnya kita memang tidak bisa seperti mereka, maka yakinlah Allah menciptakan kita dengan kelebihan yang berbeda dengan mereka., dan tugas kitalah untuk menemukan kelebihan diri kita itu.
                Maka, mumpung usia masih remaja, jangan lelah untuk terus belajar. Jangan bosan untuk berkarya, dan jangan takut untuk mencoba. Sebab jika kita melakukan tiga hal itu dikala usia sudah tua, maka akan semakin berat beban kita dan semakin banyak potensi gagalnya.
                Selamat berjuang, untuk kehidupan yang lebih baik. Pgm with love J

Minggu, 19 Juli 2020

Kenalan Yuks (Pertemuan I kelas X MIPA/IPS)













Strategi Pembelajaran Daring










Buka chrome atau mozilla, lalu ketikkan Google.com pada baris alamat. Ini adalah langkah standar jika kita tak cukup hafal dengan alamat web yang akan kita cari.
Selajutnya dari baris browser (pencarian) ketikkan teks Google Classroom. Pilih classrom google.com.
Kita akan diminta login menggunakan akun email. Silakan ketikkan akun email dan password.
Jika user ID dan Password benar, kita akan mendapat akses menuju Google Classroom.
Perhatikan sisi kanan atas ada tanda plus ( + ). Itu adalah icon untuk memilih dua kemungkinan yaitu gabung ke kelas (jika kita bertindak sebagai siswa) dan buat kelas jika kita sebagai guru.



Langkah selanjutnya, klik tanda persetujuan layanan. Kita akan diminta mengisi format kelas yang akan kita buat. Misalnya Nama Kelas : X IPS 1, Bagian : 2020/2021, Mata Pelajaran : SENI BUDAYA, Ruang : STUDIO SENI
Jika sudah lengkap, lanjut klik Buat.  Maka kita akan mendapatkan kode kelas yang nantinya akan kita bagikan kepada siswa yang masuk dalam kelas tersebut. Pada contoh di atas kode kelas X IPS 1 adalah xnurjsr. 
Bagi siswa yang akan bergabung, maka mereka pilih Gabung ke Kelas, lalu masukkan kode kelas.


Ada apa saja fasilitas/menu yang ada dalam kelas?
1. Forum; tempat untuk share informasi, diskusi, atau sekedar membagi status
2. Tugas Kelas : tempat bagi guru untuk memposting tugas, baik secara langsung melalui teks, bisa juga share link Google Form
3. Anggota; adalah menu untuk menampilkan, menambah/memasukkan, dan menghapus anggota. Keanggotaan kelas bisa karena siswa bergabung, bisa juga karena diundang oleh guru. Jika guru yang aktif, maka guru harus memiliki daftar email siswa dalam kelas tersebut dan memasukkannya satu per satu melalui ikon gambar kepala dan + di sebelah kanan Siswa. Guru juga bisa mengundang guru lain/mitra bergabung dalam grup kelas agar guru dimaksud dapat mengajar di kelas yang sama jika jadwalnya tidak bersamaan. Fasilitas ini juga memungkinkan seorang guru bisa digantikan guru lain dalam mengajar jika guru utama berhalangan. 



Langkah awalnya sama dengan G-Class
Buka jendela browser, ketikkan Gmail
Silakan login ke gmail dengan menggunakan user name dan password yang kalian punya.


Selanjutnya akan terbuka jendela gmail.
Perhatikan pada sisi kanan agak ke bawah. Di sana ada tambahan fitur Mulai Rapat dan Gabung ke Rapat. Jika kita bertindak sebagai guru maka kita pilih mulai rapat. Sedangkan siswa akan memilih Gabung ke Rapat (tentunya setelah mendapat informasi kode join/bergabung dengan rapat/pembelajaran).
Tunggu beberapa saat, sistem akan menyiapkan forum untuk meeting. Kita diberi pilihan untuk menghidupkan kamera dan audio apa tidak. Jika ingin menghemat paket data, mungkin pilihan mematikan kamera lebih baik. Forum rapat hanya menggunakan audio dan teks/tulisan.
Ada dua cara mengundang siswa ke dalam forum pembelajaran, yaitu dengan membagi link ke siswa (bisa melalui WAG), atau mengundang siswa untuk bergabung (dengan catatan kita punya alamat email siswa) 

Pada saat rapat berlangsung, kita bisa mengaktifkan video, audio, dan teks sekaligus. Kita juga bisa menampilkan layar presentasi ke dalam google meet.
Siapkan terlebih dahulu materi yang akan dipresentaskan/ditayangkan. Dari menu Google Meet, pilih Presentasikan Sekarang. Nah, di layar akan muncul beberapa jendela yang aktif. Silakan klik salah satu yang akan dipresentasikan. Otomatis layar akan menayangkan presentasi kita.

untuk mengakhiri presentasi, pilih/klik Stop Sharing

Untuk mengakhiri diskusi dengan Google Meet, klik tanda (x), Close
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.