Lihat Cepat

Minggu, 01 September 2019

https://youtu.be/pdnh-B8J2oI
18 Hari yang sangat bermakna
Pasukan Pleton Inti (PPI) SMAN 1 Imogiri "Bhuwana Traya" mungkin nggak sehebat Paskibra Kab//Prov atau (apalagi) Nasional. Namun tetap saja bagi saya mereka adalah anak-anak yang hebat.
Jika Paskib tingkat Kab/Prov/Nas melalui seleksi yang ketat diantara ratusan atau ribuan calon yang antusias, maka PPI SMAN 1 Imogiri adalah hasil 'seleksi' dari siswa baru yang rata-rata mereka 'terdampar' di sekolah ini karena tidak lolos seleksi di sekolah lain.
Kata sakti yang sering saya lontarkan adalah; berusahalah sungguh-sungguh dalam mengikuti seleksi, sebab jika kalian main-main, maka suatu ketika akan merasakan betapa sedihnya tersingkir dari proses seleksi. Seringkali juga saya sampaikan : menjadi anggota PPI bisa jadi adalah satu-satunya kesempatan seumur hidup kalian untuk menjadi pengibar bendera merah putih di tengah ribuan massa, jadi berusahalah untuk lolos seleksi.
Anggota PPI yang lolos seleksi selanjutnya dilatih oleh Dewan Tonti, yaitu Purna PPI (atau PPI angkatan sebelunya) selama semingu, dan dua minggu kemudian bekerja sama dengan Alumni termuda, Polsek dan Koramil untuk persiapan pengibaran HUT RI. Praktis mereka hanya berlatih selama 3 minggu atau sekitar 18 hari. Siap nggak siap, tanggal 17 Agustus harus tampil.
Latihan yang maraton kadang membuat saya merasa iba. Beberapa peserta ada yang sering tumbang juga menimbulkan polemik tersendiri. Tahun ini, bahkan menggerakkan Bu Camat dan Pak Kapolsek untuk datang ke sekolah mengingatkan agar mengganti siswa yang sering sakit/pingsan. Saya sampaikan problematikanya, anaknya terlalu bersemangat, tidak mau diganti. Sebagai pendidik, kami tidak bisa memaksa anak untuk ikut, namun juga tidak bisa mengganti begitu saja jika bukan karena kehendak anak/orang tua ybs.
Tekanan dari luar memaksa saya untuk memberi ultimatum kepada siswa yang sering sakit. Kalau kalian sering sakit, sebaiknya mundur saja. Atau, kalau tidak mau mundur, bapak tidak menjamin kalian bisa ikut di hari H pengibaran.
Alhamdulillah hari-hari berikutnya peserta yang tumbang berkurang. Meski masih ada yang menjalani perawatan di tenda PMI, umumnya hanya beberapa menit. Setelah membaik, langsung bergabung ikut latihan lagi.
Setiap kali anak-anak PPI berhasil menjalankan tugas mereka, rasa haru menyelinap dalam hati. Delapan belas hari yang lalu, mereka masih berseragam SMP. Dan... hari ini mereka telah mempersembahkan prestasi yang luar biasa, yakni menjalankan tugas negara, mengibarkan sang merah putih dengan penuh kesungguhan dan khidmat.

Jadi, tumpahkan tangismu, jika itu mengekspresikan keharuan atas perjalanan panjang perjuanganmu untuk mewujudkan mimpi  @pengibaran bendera HUT Ke-74 RI, 2019 PPI Bhuwana Traya SMAN 1 Imogiri